Kerikil-kerikil Kecil

Terhampar, Tampak Tak Berarti

Archive for the day “November 27, 2011”

Ketika Kita Tidak Bisa Menari Balet, Bukan Berarti Kita Bodoh

Kisah satu ini terinspirasi dari UTS kemarin, karena galau menghadapi dan galau menunggu hasil UTS karena ragu dengan kemampuan saya sendiri, hhe… tp emang UTSe susah og,, arep njawab ngawur ae angel, apa maneh njawab bener -_-”

ini hanya sedikit percakapan ringan dan singkat antara seorang anak yg anggap saja tidak seperti anak lain dengan ibunya…

—————————————————-

anak: Bu, kenapa Tuhan tidak menciptakanku seperti anak2 yang lain?

Ibu : Maksudmu?

Anak : Kenapa aku harus berbeda dengan yang lain?

Ibu : (mendekap anaknya itu sembari tersenyemum) sekarang ibu tanya, Kenapa kamu harus sama dengan yang lain?

Anak : (tersenyum)

Ibu : sekarang, coba  kamu bayangkan! kalo ibu menyajikan sepiring nasi hangat, semangkuk kecil sayur bayam, 2 potong tempe goreng, dan sebuah pisang sebagai penutup untuk makan siangmu. bagaimana menurutmu?

Anak : hmm,, tentu aku akan makan banyak siang ini, hehehe

Ibu : (tertawa ringan). coba kita perhatikan. Di situ ada nasi dari biji padi, sayur bayam dari daun bayam. Kau lihat, Nak? Bayam itu akan enak saat kita petik daunnya dan kita masak. Tapi tanaman padi tidak akan mnjadi hidangan yang enak dimakan saat kita memasak daunnya. namun tidak berarti padi itu tidak enak dimakan, bukan? ketika padi itu memiliki biji yang baik, ia akan menjadi tanaman padi yang baik yang enak untuk dimakan (bijinya) sekalipun daunnya tidak enak di makan. Begitu juga dengan kita. Kita akan menjadi orang besar saat kita mau melakukan apa yang mampu kita lakukan sekalipun kita tidak bisa melakukan apa yang orang lain lakukan (tersenyum bijak).

—————————————————-

sedikit pelajaran yang mungkin bisa kita petik dari sepenggal percakapan di atas,,

Kita tidak akan, tidak bisa, dan tidak pantas disebut bodoh ketika kita tidak melakukan hal yang memang tidak bisa kita lakukan selama kita masih mau melakukan hal yang bisa kita lakukan. Memaksimalkan diri dalam melakukan hal yang bisa kita lakukan akan menjadikan kita menjadi pribadi yang baik dan akan membuat kita menjadi orang besar. Seperti orang2 besar di sekitar kita. Sebagai contoh misalkan H. Roma Irama. beliau menjadi besar karena beliau mampu bernyanyi dan mau memaksimalkan kemampuannya itu. dan beliau tidak pernah dianggap bodoh padahal beliau tidak bisa menjahit, menyulam, apalagi menari balet…. untuk menjadi pribadi yang besar, yang harus kita lakukan adalah melakukan apa yg bisa kita lakukan dengan maksimal, dan kita tidak harus melakukan yang orang lain lakukan.

Yogyakarta, 11 November 2011

-Wisnu Anindyojati-

Dirimu Memang Lucu

Sebuah kisah inspiratif dan cukup memberi motivasi… tapi ini bukan buatan saya, hehe

————————————————————

Alkisah, seorang kakek bijak melihat seorang pemuda yang tengah duduk dan menangis. Ia pun mendekati pemuda itu dan terjadilah percakapan di antara mereka berdua.

Kakek: Hei, Anak Muda… kenapa dirimu menangis?

Pemuda : aku sedih, Kek. aku ditinggal pergi oleh orang yang begitu aku cintai karena ia tak mencintai diriku.

Kakek : hahahahaahahaha

Pemuda : kenapa engkau malah tertawa, Kek?

Kakek : hahaha… maaf… tapi dirimu memang lucu… hahahaha

Pemuda : (dengan nada kesal) lucu bagaimna, Kek? jelas-jelas aku sedang bersedih.

Kakek : hahaha… untuk apa kau harus bersedih hanya karena ditinggal pergi oleh orang yang sama sekali tidak mencintaimu, Nak? seharusnya dia yang meninggalkanmu yang menangis dan bersedih karena dia meninggalkan orang yang jelas-jelas mencintainya… orang baik sepertimu, yang mau mencintai dengan tulus, pasti akan memperoleh seseorang yang juga akan mencintaimu. sedanggkan dia,, belum tentu dia akan mendapati orang sepertimu yang mau mencintainya dengan tulus.

Jika orang yang engkau cintai pergi meninggalkanmu, maka jadilah pribadi yang gagah dan katakanlah, “dia yang pergi itu rugi karena dia tidak tahu seberapa besar cinta saya dan yang akan saya lakukan untuk memuliakannya dan menjadikannya pribadi yang hebat” – Mario Teguh –

Post Navigation